Jumat, 20 November 2015

Tips Jaga Kondisi Mesin dengan Busi


Busi memang terlihat sangat sepele. Bentuknya yang kecil dengan kisaran harga yang tidak begitu mahal, membuat busi ini terkadang sedikit terabaikan. Tapi, lain dari itu, salah satu sumbu api pada silinder kop ini memiliki peluang yang cukup besar untuk membuat pengapian mesin jadi bermasalah.

Karena jenis dan mode setiap mesin mobil berbeda, janganlah coba-coba untuk mengganti busi pabrikan Eropa dengan busi pabrikan Jepang. Atau mungkin sebaliknya. Kinerja mesin akan terhambat, atau lebih parahnya lagi, mesin akan malah berhenti bekerja.

Kalau malpraktek busi ini diteruskan, dalam waktu jangka panjang, mobil akan semakin parah dengan kerusakannya. Untuk masa awal, mungkin akan dimulai dari sensor, lalu ECU (Engine Control Unit) mulai kurang stabil dan juga komponen-komponen pada silinder akan bekerja mulai berantakan.

Untuk mengembalikan mesin seperti semula, tentu bukan harga yang murah. Karena harus turun mesin sekitar separuh, bisa saja akan menghabiskan budget mencapai 5 hingga 10 jutaan. Tergantung jenis kerusakan yang dialami. Tapi, kalau Anda sedikit waspada dan hati-hati, pastinya harganya tidak akan sampai sedemikian mahal

3 Obat Anti-Kesal Saat Macet-Macetan Bareng Keluarga

3 Obat Anti-Kesal Saat Macet-Macetan Bareng Keluarga
Ironis memang, rasa kesal muncul saat macet. Ayah lelah, dan satu sama lain sibuk sendiri. Padahal mereka berada dalam satu mobil yang artinya punya jarak sangat berdekatan.
Roslina Verauli, psikolog yang hadir dalam acara Castrol Magnatec Stop-Start Family Fest, di Jakarta, mengatakan kondisi macet memang kerap tidak bisa dihindari. Namun orang tua dalam hal ini sebaiknya menjadi orang yang kreatif untuk memiliki waktu yang berkualitas bersama keluarga pada kondisi seperti ini.
Ada tiga hal yang menjadi "obat" saat menghadapi kondisi macet, yakni kegiatan yang sederhana, fun, dan semua terlibat.

"Macet adalah stresor (penyebab stres). Kita harus jadi orang tua yang kreatif. Kita harus membangun quality time bersama keluarga. Ada tiga hal yang sederhana saja. Punya kegiatan sederhana, yang penting menyenangkan, dan dilakukan bersama-sama. Sederhana, fun, dan semua terlibat," ujar Rosalina.
"Kalau diam-diaman saja, antar-anggota keluarga jadi kayak orang asing di dalam mobil. Kegiatan sederhana itu, nyanyi sama-sama, cerita sama-sama," tambahnya.
Berada dalam satu mobil juga memungkin satu sama lain untuk saling menyentuh. Dengan sentuhan, ikatan di antara anggota keluarga pun terbangun.

"Jarak ini adalah jarak yang tepat untuk membangun keakraban. Dengannya, Anda bisa saling menyentuh, menyentuh pasangan Anda. Bukan raba-raba. Tapi tunjukkan rasa sayang, pijat-pijat sayang. Ngobrol dengan anak-anak, saling kontak mata, itu intim loh," ujarnya.

"Misalnya nyanyi di sini senang, di sana senang, atau nyanyi sambil permainan. If you happy and you khow it say horee, 'horee...' If you happy and you khow it Touch mama, 'mama' (sambil sentuh mama)," tambahnya.
Selain bermain, bercerita pun bisa dilakukan dengan menggunakan kata "kita". Tujuannya agar satu sama lain dengan demikian jadi merasa terlibat atau dilibatkan.

"Lewat cerita. Ceritanya tidak lagi pakai aku, gue, tetapi pakai kata 'kita'. (Misalnya) "Eh kita nanti (pergi ke mana. bikin apa, dsb)".

Kamis, 19 November 2015

Modal 50 Juta, Gran Max Gantikan Gerobak Bakso


Dari sekian banyak Grand Max Moko yang ikut memeriahkan Festival Kuliner Nusantara di Mega Mall Bekasi pada akhir pekan kemarin, tepatnya di pintu masuk acara tersebut, Grand Max berkelir putih bertuliskan Bakso Balap, sedang dipersiapkan pemiliknya.

Adalah Aditya Putra, pemilik Grand Max Moko yang menjual Bakso Balap. Pria asal Bekasi yang menetap di Bandung ini mengaku baru tiga bulan menggeluti usaha bakso dengan Grand Max Moko. "Resminya, usai lebaran tahun ini," ujarnya.

Adit bercerita, Moko yang dimilikinya tersebut berlatarbelakang Grand Max pikap lansiran 2013. Untuk modifikasi menjadi mobil toko, Ia mempercayakan karoseri Eka Karya, Bandung yang kerap dipercaya memodifikasi mobil-mobil PT Pos.

"Ongkos modifnya murah kok. Saya cuma keluar uang 50 juta. Selain murah, hasil modifikasinya juga rapih," kata Adit.

Sebelum dipakai untuk berjualan Bakso Balap, Grand Max Moko digunakan Adit sebagai kantor berjalan. Pekerjaan utamanya sebagai Event Organizer (EO) kerap menuntutnya untuk selalu siap, kapan dan dimana pun berada.

"Dulu, layaknya sebuah kantor, mobil ini dipenuhi dengan komputer, laptop, printer dan segala macam kebutuhan kantor. Bahkan, Moko ini juga dipasangi WiFi biar bisa update soal kerjaan," tutur pria lulusan S2 ini.

Lelaki yang tergabung dalam asosiasi Bandung Food Truck ini mengaku bahwa Daihatsu Grand Max sangat mendukung usaha kuliner yang diyakininya akan maju pesat. "Grand Max sangat irit bahan bakar, desainnya tidak kaku dan suku cadangnya mudah dan terjangkau," pungkasnya.

Sumber : otosia.com